Apa Yang Harus Dilakukan Jika Mengalami Keguguran?
Anda mengalami keguguran? Apa
Yang Harus Dilakukan Jika Mengalami Keguguran? Agar tidak salah dalam bertindak
setelah mengalami keguguran, simak pembahasan berikut ini mengenai keguguran
dan cara perawatan yang perlu dilakukan setelah mengalami keguguran.
Keguguran adalah kematian bayi
secara spontan sebelum kehamilan memasuki minggu ke-20. Ada banyak hal yang
dapat menyebabkan keguguran, mulai dari adanya kelainan kromosom sehingga janin
berhenti tumbuh, terpapar racun, terkena infeksi, gangguan fisik atau berat
badan berlebih pada ibu hamil, hingga usia ibu hamil yang terlalu muda atau
terlalu tua. Keguguran ini bisa dialami oleh semua wanita hamil manapun tanpa
terkecuali. Selain terasa menyakitkan, keguguran juga bisa menyebabkan
perdarahan yang luar biasa. Keguguran dibedakan menjadi dua, yakni keguguran
tanpa kuretase (kuret) dan keguguran dengan kuretase.
Apakah Setiap Keguguran Harus
Dikuretase?
Wanita terkadang tidak menyadari
jika dirinya mengalami keguguran. Tapi sebenarnya ada ciri-ciri yang bisa menjadi
pertanda keguguran, di antaranya :
- Sakit punggung bawah
- Sakit perut seperti kram
- Adanya flek atau bercak darah atau juga jaringan yang keluar dari vagina
- Perdarahan vagina
- Demam
- Tubuh terasa lemas
Jika anda mengalami keguguran,
pemeriksaan fisik dan USG diperlukan untuk mencari kepastian. Wanita yang mengalami keguguran biasanya perlu
menjalani kuretase atau kuret, yaitu proses yang dilakukan untuk membersihkan
isi dalam rahim, termasuk berupa janin. Namun, 50% wanita yang mengalami
keguguran juga tidak perlu menjalani kuretase.
Keguguran tanpa kuret hanya
diperbolehkan jika seluruh isi kandungan sudah keluar dan tidak ada jaringan
janin atau plasenta yang tertinggal di dalam rahim. Keguguran yang seperti ini
dikenal dengan istilah medis abortus komplit.
Pada kebanyakan kasus keguguran, yang
usia kehamilannya masih kurang dari 10 minggu, biasanya plasenta atau jaringan
janin yang tertinggal di dalam rahim akan keluar dengan sendirinya dalam waktu
satu atau dua minggu. Proses ini dapat juga dibantu dengan pemberian
obat-obatan oleh dokter, bila dirasa perlu.
Namun jika keguguran terjadi ketika
usia kehamilan lebih dari 10 minggu, biasanya sisa jaringan janin lebih
berisiko tertinggal di dalam rahim. Oleh karena itu, dibutuhkan prosedur
kuretase atau kuret untuk mengeluarkannya. Selain itu, kuret juga bertujuan
untuk untuk mencegah infeksi dan juga menghentikan perdarahan.
Perawatan Yang Perlu Dilakukan Setelah
Keguguran
Setelah menjalani kuret, anda mungkin
akan mengalami kram ringan pada perut dan juga sedikit mengalami perdarahan pada
vagina selama beberapa hari ke depannya. Tapi anda tidak perlu panik, karena itu
merupakan hal yang normal.
Berikut ini beberapa hal yang
perlu anda lakukan setelah menjalani prosedur kuretase, antara lain :
- Istirahat yang cukup dan jangan terlalu lelah
Usahakan tidak melakukan
aktivitas yang berat dalam waktu 24 jam setelah menjalani prosedur kuret. Biasanya
wanita baru boleh beraktivitas kembali setelah beberapa hari sehabis menjalani
kuret.
- Minum obat pereda nyeri
Setelah menjalani kuret mungkin anda
akan mengalami kram perut dan juga perdarahan ringan selama beberapa hari
hingga dua minggu. Obat pereda nyeri seperti ibuprofen biasanya akan diberikan dokter
untuk mengatasinya.
- Jangan memasukan apa pun ke dalam vagina Anda
Setelah melakukan kuret, anda
tidak disarankan memasukan benda apa pun ke dalam vagina anda, termasuk
berhubungan seksual, setidaknya selama dua minggu setelah menjalani kuret atau
hingga perdarahan selesai.
- Tidak boleh memakai tampon
Anda juga tidak diperbolehkan
untuk menggunakan tampon sampai anda mendapatkan menstruasi. Menstruasi biasanya
baru akan terjadi lagi setelah 2-6 minggu menjalani kuret.
Gejala yang perlu anda waspadai
pasca tindakan kuret, antara lain adalah :
- Perdarahan lebih dari 2 minggu atau perdarahan yang sangat banyak
- Keram perut lebih dari 2 minggu
- Lemas atau pusing
- Demam
- Keluarnya cairan vagina yang berbau busuk
Jika terdapat gejala-gejala di
atas, anda perlu segera memeriksakan diri ke dokter.
Menjaga Kehamilan yang Sehat
Baik keguguran tanpa kuretase
maupun dengan kuretase, keduanya tidak sepenuhya bisa dicegah. Namun, ada
beberapa upaya yang bisa anda lakukan untuk menurunkan risiko gangguan pada
kehamilan anda. Beberapa upaya tersebut, di antaranya:
- Konsumsi makanan sehat yang kaya akan kandungan asam folat dan kalsium.
- Rutin berolahraga selama hamil. Namun, tanyakan dulu pada dokter kandungan anda mengenai batasan olahraga yang bisa anda lakukan.
- Menjaga berat badan yang sehat, yakni tidak terlalu gemuk dan juga tidak terlalu kurus.
- Batasi asupan kafein.
- Jauhi rokok dan minuman beralkohol.
- Hindari aktivitas yang bisa menyebabkan cedera atau benturan pada perut anda.
Apa Yang Harus Dilakukan Jika
Mengalami Keguguran? Semua sudah dijelaskan di atas. Keguguran dapat
membahayakan ibu hamil. Oleh karena itu, jagalah selalu kesehatan diri anda dan
juga bayi anda selama masa kehamilan. Segera hubungi dokter jika anda mengalami
perdarahan, keluar bercak dari vagina, kram dan nyeri perut, serta bila gerakan
bayi anda terasa berkurang.