Selasa, 02 Juli 2019

Apa Yang Harus Dilakukan Jika Mengalami Keguguran?


Apa Yang Harus Dilakukan Jika Mengalami Keguguran?


Anda mengalami keguguran? Apa Yang Harus Dilakukan Jika Mengalami Keguguran? Agar tidak salah dalam bertindak setelah mengalami keguguran, simak pembahasan berikut ini mengenai keguguran dan cara perawatan yang perlu dilakukan setelah mengalami keguguran.

Keguguran adalah kematian bayi secara spontan sebelum kehamilan memasuki minggu ke-20. Ada banyak hal yang dapat menyebabkan keguguran, mulai dari adanya kelainan kromosom sehingga janin berhenti tumbuh, terpapar racun, terkena infeksi, gangguan fisik atau berat badan berlebih pada ibu hamil, hingga usia ibu hamil yang terlalu muda atau terlalu tua. Keguguran ini bisa dialami oleh semua wanita hamil manapun tanpa terkecuali. Selain terasa menyakitkan, keguguran juga bisa menyebabkan perdarahan yang luar biasa. Keguguran dibedakan menjadi dua, yakni keguguran tanpa kuretase (kuret) dan keguguran dengan kuretase.

Apakah Setiap Keguguran Harus Dikuretase?

Wanita terkadang tidak menyadari jika dirinya mengalami keguguran. Tapi sebenarnya ada ciri-ciri yang bisa menjadi pertanda keguguran, di antaranya :

  • Sakit punggung bawah
  • Sakit perut seperti kram
  • Adanya flek atau bercak darah atau juga jaringan yang keluar dari vagina
  • Perdarahan vagina
  • Demam
  • Tubuh terasa lemas

Jika anda mengalami keguguran, pemeriksaan fisik dan USG diperlukan untuk mencari kepastian.  Wanita yang mengalami keguguran biasanya perlu menjalani kuretase atau kuret, yaitu proses yang dilakukan untuk membersihkan isi dalam rahim, termasuk berupa janin. Namun, 50% wanita yang mengalami keguguran juga tidak perlu menjalani kuretase.

Keguguran tanpa kuret hanya diperbolehkan jika seluruh isi kandungan sudah keluar dan tidak ada jaringan janin atau plasenta yang tertinggal di dalam rahim. Keguguran yang seperti ini dikenal dengan istilah medis abortus komplit.

Pada kebanyakan kasus keguguran, yang usia kehamilannya masih kurang dari 10 minggu, biasanya plasenta atau jaringan janin yang tertinggal di dalam rahim akan keluar dengan sendirinya dalam waktu satu atau dua minggu. Proses ini dapat juga dibantu dengan pemberian obat-obatan oleh dokter, bila dirasa perlu.

Namun jika keguguran terjadi ketika usia kehamilan lebih dari 10 minggu, biasanya sisa jaringan janin lebih berisiko tertinggal di dalam rahim. Oleh karena itu, dibutuhkan prosedur kuretase atau kuret untuk mengeluarkannya. Selain itu, kuret juga bertujuan untuk untuk mencegah infeksi dan juga menghentikan perdarahan.

Perawatan Yang Perlu Dilakukan Setelah Keguguran

Setelah menjalani kuret, anda mungkin akan mengalami kram ringan pada perut dan juga sedikit mengalami perdarahan pada vagina selama beberapa hari ke depannya. Tapi anda tidak perlu panik, karena itu merupakan hal yang normal.

Berikut ini beberapa hal yang perlu anda lakukan setelah menjalani prosedur kuretase, antara lain :

  • Istirahat yang cukup dan jangan terlalu lelah

Usahakan tidak melakukan aktivitas yang berat dalam waktu 24 jam setelah menjalani prosedur kuret. Biasanya wanita baru boleh beraktivitas kembali setelah beberapa hari sehabis menjalani kuret.

  • Minum obat pereda nyeri

Setelah menjalani kuret mungkin anda akan mengalami kram perut dan juga perdarahan ringan selama beberapa hari hingga dua minggu. Obat pereda nyeri seperti ibuprofen biasanya akan diberikan dokter untuk mengatasinya.

  • Jangan memasukan apa pun ke dalam vagina Anda

Setelah melakukan kuret, anda tidak disarankan memasukan benda apa pun ke dalam vagina anda, termasuk berhubungan seksual, setidaknya selama dua minggu setelah menjalani kuret atau hingga perdarahan selesai.

  • Tidak boleh memakai tampon

Anda juga tidak diperbolehkan untuk menggunakan tampon sampai anda mendapatkan menstruasi. Menstruasi biasanya baru akan terjadi lagi setelah 2-6 minggu menjalani kuret.

Gejala yang perlu anda waspadai pasca tindakan kuret, antara lain adalah :

  • Perdarahan lebih dari 2 minggu atau perdarahan yang sangat banyak
  • Keram perut lebih dari 2 minggu
  • Lemas atau pusing
  • Demam
  • Keluarnya cairan vagina yang berbau busuk

Jika terdapat gejala-gejala di atas, anda perlu segera memeriksakan diri ke dokter.

Menjaga Kehamilan yang Sehat

Baik keguguran tanpa kuretase maupun dengan kuretase, keduanya tidak sepenuhya bisa dicegah. Namun, ada beberapa upaya yang bisa anda lakukan untuk menurunkan risiko gangguan pada kehamilan anda. Beberapa upaya tersebut, di antaranya:

  • Konsumsi makanan sehat yang kaya akan kandungan asam folat dan kalsium.
  • Rutin berolahraga selama hamil. Namun, tanyakan dulu pada dokter kandungan anda mengenai batasan olahraga yang bisa anda lakukan.
  • Menjaga berat badan yang sehat, yakni tidak terlalu gemuk dan juga tidak terlalu kurus.
  • Batasi asupan kafein.
  • Jauhi rokok dan minuman beralkohol.
  • Hindari aktivitas yang bisa menyebabkan cedera atau benturan pada perut anda.

Apa Yang Harus Dilakukan Jika Mengalami Keguguran? Semua sudah dijelaskan di atas. Keguguran dapat membahayakan ibu hamil. Oleh karena itu, jagalah selalu kesehatan diri anda dan juga bayi anda selama masa kehamilan. Segera hubungi dokter jika anda mengalami perdarahan, keluar bercak dari vagina, kram dan nyeri perut, serta bila gerakan bayi anda terasa berkurang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar